Senin, 09 November 2015

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR 3

PELAPISAN SOSIAL







       I.        PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL



Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat yang heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial ini maka terbentuklah masyarakat yang berstrata. Istilah stratifikasi atau stratification berasl dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti lapisan karena itu sosial  stratification sering diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (statis) yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum

   II.      PELAPISAN SOSIAL TETAP KELOMPOK SOSIAL



Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya, menjadi dasar dari seluruh sistem sosial masyarakat kuno. Tetapi hal ini perlu diingat bahwa ketentuan-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-aki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar dari pada pembagian pekerjaan, semata-mata adalah ditentukan oleh sistem kebutuhan itu sendiri. kita lihat saja misalnya kedudukan laki-laki di Jawa berbeda dengan kedudukan laki-laki di Minangkabau. Di Jawa kekuasaan keluarga di tangan ayah sedang di minangkabau tidak demikian. Dalam hubungannya dengan pembagian pekerjaan pun setiap suku bangsa memiliki cara sendiri-sendiri. Di Irian misalnya ataupun di Bali, wanita harus lebih bekerja keras daripada laki-laki.

  III.    TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL


1.  Karena sendirinya proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu di bentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh sendirinya. Oleh karena sifatnya yang tanpa di sengaja inilah maka bentuk lapisan dan dasar daripada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku. Pada pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata atau pelapisan adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka, tanah, seseorang  yang memiliki bakat seni atau sakti.
2.  Karena kesengajaan sistem pelapisan yang di susun dengan sengaja di tunjukkan untuk mengejar tujuan bersama. Didalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenag dan kekuasaan ini maka didalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang  yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertikal maupun horizontal. Sistem pelapisan yang dibentuk dengan sengaja ini dapat kita lihat misalnya didalam organisasi pemerintahan, organisasi partai politik, perusahaan besar, perkumpulan-perkumpulan resmi, dan lain-lain. Pendek kata didalam organisasi formal.  

  IV.       PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN SOSIAL MENURUT SIFATNYA

1.  Sistem pelapisan tertutup didalam sistem ini pemindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang  istimewa. Didalam sistem yang demikan itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah kelahiran. Sistem pelapisan tertutup kita temui misalnya di india yang masyarakatnya mengenal sistem kasta.
2.  Sistem pelapisan terbuka didalam sistem yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke lapisan yang ada di bawahnya atau naik ke lapisan yang di atasnya. Sistem yang demikian ini dapat kita temukan misalnya didalam masyarakat itu indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk itu. Tetapi disamping itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila dia tidak mampu mempertahankannya.
3.  Beberapa teori tentang pelapisan sosial
Ada yang membagi pelapisan masyarakat seperti berikut ini:

  • Masyarakat terdiri dari kelas atas (super class) dan kelas bawah (lower class)
  • Masyarakat yang terdiri dari 3 kelas ialah kelas atas, kelas menengah, kelas bawah   Sementara itu ada pola sering kita dengar kelas atas, kelas menengah.



  V.    STRATIFIKASI SOSIAL DI NEGARA INDIA

Masyarakat di india merupakan salah satu contoh negara yang menganut sistem pelapisan tertutup
Kasta mulai diperkenalkan di India semenjak kedatangan Bangsa-bangsa Arab,Portugis dan Inggris kira-kira sejak abad 7 sampai ke 19. Bangsa Arab, Portugis dan Inggris datang ke India dengan misi penaklukan dan penyebaran Agama Islam (Bangsa Arab) maupun Kristen (Portugis dan Inggris). Sistem kasta di India telah ada sejak berabad-abad yang lalu, yang disebut Yati, sedangkan sistemnya disebut Varna. Kasta pada masyarakat tersusun dari atas ke bawah, yaitu sebagai berikut.

  • Brahmana, yaitu kasta para pendeta agama Hindu, yang merupakan lapisan tertinggi pada masyarakat.
  • Ksatria, yaitu kasta para bangsawan dan tentara.
  • Waisya, yaitu kasta para pedagang. Kasta ini dianggap sebagai kelompok lapisan menengah pada masyarakat.
  • Sudra, yaitu kasta yang dimiliki oleh orang kebanyakan atau rakyat jelata.
  • Di dalam sistem kasta ini terdapat kelompok masyarakat yang tidak memiliki kasta, yaitu mereka yang termasuk para penjahat atau budak. Adapun mereka yang tidak berkasta disebut kaum Paria.



  VI.  KEHIDUPAN KASTA DI INDIA



Susunan kasta tersebut kedudukannya sangat kompleks dan sampai sekarang masih tetap dipertahankan walaupun masyarakat India sendiri terkadang tidak mengakuinya. Lapisan sosial bersifat tertutup ini lebih bersifat statis, terutama mereka yang berada pada lapisan bawah jarang memiliki cita-cita tinggi karena masyarakat akan melecehkannya atau terkadang keberhasilan yang ditempuh seseorang tidak diakui. Dengan demikian, kedudukan yang dimiliki setiap individu sebagai anggota masyarakat relatif bersifat permanen. Begitu pula hubungan yang dilakukan dengan sesama anggota masyarakat yang berlainan lapisan harus dibatasi sesuai dengan kedudukan sosial yang dimiliki. Sistem lapisan sosial tertutup ini sering disebut sebagai sistem yang kaku atau ekstrim. Akibatnya, kemampuan pribadi tidak diperhitungkan dalam menentukan tinggi rendah kedudukan seseorang di masyarakat. Sistem pelapisan sosial tertutup dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Kedudukan ditentukan atas dasar keturunan.
  2. Kedudukan yang diperoleh atas dasar keturunan tidak dapat diubah dan berlaku seumur hidup, kecuali karena suatu pelanggaran sehingga seorang pewaris kedudukan dikeluarkan dari kelompoknya.
  3. Hubungan antarsesama ditentukan atas dasar kesamaan kedudukan dengan mengikuti pola perilaku dan tata krama adat yang berlaku.
  4. Harga diri yang dimiliki individu merupakan pandangan hidupnya.

Kasta memisahkan manusia kedalam sebuah strata sosial dengan tingkatan berbeda beda masih digunakan di India. Bagaikan sebuah garis pembatas yang tidak bisa ditembus dan disatukan. Menganggap diri bermartabat  tinggi dan merendahkan berkasta rendah hanya karena darah. Sejak lahir  telanjang manusia distempel dalam garis kehidupan kasta yang lebih dikenal dengan sistem Jatis di negeri tepian sungai Gangga ini. Kasta dianggap sebagai fakta kuno dalam kehidupan masyarakat Hindu. Namun sebagian mengatakan bahwa sistem kasta ini  sengaja “dibentuk“ oleh Razim kolonialisasi Inggris. Sistem ini bagaikan belenggu kehidupan. Membuat orang kaya makin kaya dan yang miskin semakin nelongso dan tersingkirkan. Seseorang bisa dikenali kastanya dari namanya. Quota pekerjaan dan pendidikan diperlakukan. Berkasta tinggi mendapatkan 

sumber:


https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial

http://www.emakmbolang.com/2015/03/sistem-kasta-di-india.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar