PELAPISAN SOSIAL
Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu yang
terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat yang
heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya atau
terjadinya kelompok sosial ini maka terbentuklah masyarakat yang berstrata. Istilah
stratifikasi atau stratification berasl dari kata STRATA atau STRATUM yang
berarti lapisan karena itu sosial
stratification sering diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat. Sejumlah
individu yang mempunyai kedudukan (statis) yang sama menurut ukuran
masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan
jenis kelamin nampaknya, menjadi dasar dari seluruh sistem sosial masyarakat kuno.
Tetapi hal ini perlu diingat bahwa ketentuan-ketentuan tentang pembagian
kedudukan antara laki-aki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar dari pada
pembagian pekerjaan, semata-mata adalah ditentukan oleh sistem kebutuhan itu
sendiri. kita lihat saja misalnya kedudukan laki-laki di Jawa berbeda dengan
kedudukan laki-laki di Minangkabau. Di Jawa kekuasaan keluarga di tangan ayah
sedang di minangkabau tidak demikian. Dalam hubungannya dengan pembagian
pekerjaan pun setiap suku bangsa memiliki cara sendiri-sendiri. Di Irian
misalnya ataupun di Bali, wanita harus lebih bekerja keras daripada laki-laki.
III. TERJADINYA
PELAPISAN SOSIAL
1. Karena sendirinya proses ini berjalan
sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang
menduduki lapisan tertentu di bentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang
disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan
sendirinya. Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh
sendirinya. Oleh karena sifatnya yang tanpa di sengaja inilah maka bentuk
lapisan dan dasar daripada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan
kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku. Pada pelapisan yang terjadi
dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata atau pelapisan
adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian
yang lebih, atau kerabat pembuka, tanah, seseorang yang memiliki bakat seni atau sakti.
2. Karena kesengajaan sistem pelapisan
yang di susun dengan sengaja di tunjukkan untuk mengejar tujuan bersama. Didalam
sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenag dan
kekuasaan ini maka didalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas
bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik
secara vertikal maupun horizontal. Sistem pelapisan yang dibentuk dengan
sengaja ini dapat kita lihat misalnya didalam organisasi pemerintahan,
organisasi partai politik, perusahaan besar, perkumpulan-perkumpulan resmi, dan
lain-lain. Pendek kata didalam organisasi formal.
IV. PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN SOSIAL MENURUT SIFATNYA
1. Sistem pelapisan tertutup didalam
sistem ini pemindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas
maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Didalam sistem yang demikan itu
satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam
masyarakat adalah kelahiran. Sistem pelapisan tertutup kita temui misalnya di
india yang masyarakatnya mengenal sistem kasta.
2. Sistem pelapisan terbuka didalam sistem
yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke
lapisan yang ada di bawahnya atau naik ke lapisan yang di atasnya. Sistem yang
demikian ini dapat kita temukan misalnya didalam masyarakat itu indonesia
sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk itu. Tetapi disamping itu
orang juga dapat turun dari jabatannya bila dia tidak mampu mempertahankannya.
3. Beberapa teori tentang pelapisan
sosial
Ada yang membagi pelapisan masyarakat seperti berikut ini:
- Masyarakat terdiri dari kelas atas (super class) dan kelas bawah (lower class)
- Masyarakat yang terdiri dari 3 kelas ialah kelas atas, kelas menengah, kelas bawah Sementara itu ada pola sering kita dengar kelas atas, kelas menengah.
V. STRATIFIKASI SOSIAL DI NEGARA INDIA
Masyarakat di india merupakan salah satu contoh negara yang
menganut sistem pelapisan tertutup
Kasta mulai diperkenalkan di India semenjak kedatangan
Bangsa-bangsa Arab,Portugis dan Inggris kira-kira sejak abad 7 sampai ke 19.
Bangsa Arab, Portugis dan Inggris datang ke India dengan misi penaklukan dan
penyebaran Agama Islam (Bangsa Arab) maupun Kristen (Portugis dan Inggris). Sistem
kasta di India telah ada sejak berabad-abad yang lalu, yang disebut Yati,
sedangkan sistemnya disebut Varna. Kasta pada masyarakat tersusun dari atas ke
bawah, yaitu sebagai berikut.
- Brahmana, yaitu kasta para pendeta agama Hindu, yang merupakan lapisan tertinggi pada masyarakat.
- Ksatria, yaitu kasta para bangsawan dan tentara.
- Waisya, yaitu kasta para pedagang. Kasta ini dianggap sebagai kelompok lapisan menengah pada masyarakat.
- Sudra, yaitu kasta yang dimiliki oleh orang kebanyakan atau rakyat jelata.
- Di dalam sistem kasta ini terdapat kelompok masyarakat yang tidak memiliki kasta, yaitu mereka yang termasuk para penjahat atau budak. Adapun mereka yang tidak berkasta disebut kaum Paria.
Susunan kasta tersebut kedudukannya sangat kompleks dan
sampai sekarang masih tetap dipertahankan walaupun masyarakat India sendiri terkadang
tidak mengakuinya. Lapisan sosial bersifat tertutup ini lebih bersifat statis,
terutama mereka yang berada pada lapisan bawah jarang memiliki cita-cita tinggi
karena masyarakat akan melecehkannya atau terkadang keberhasilan yang ditempuh
seseorang tidak diakui. Dengan demikian, kedudukan yang dimiliki setiap
individu sebagai anggota masyarakat relatif bersifat permanen. Begitu pula
hubungan yang dilakukan dengan sesama anggota masyarakat yang berlainan lapisan
harus dibatasi sesuai dengan kedudukan sosial yang dimiliki. Sistem lapisan
sosial tertutup ini sering disebut sebagai sistem yang kaku atau ekstrim.
Akibatnya, kemampuan pribadi tidak diperhitungkan dalam menentukan tinggi
rendah kedudukan seseorang di masyarakat. Sistem pelapisan sosial tertutup
dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Kedudukan ditentukan atas dasar keturunan.
- Kedudukan yang diperoleh atas dasar keturunan tidak dapat diubah dan berlaku seumur hidup, kecuali karena suatu pelanggaran sehingga seorang pewaris kedudukan dikeluarkan dari kelompoknya.
- Hubungan antarsesama ditentukan atas dasar kesamaan kedudukan dengan mengikuti pola perilaku dan tata krama adat yang berlaku.
- Harga diri yang dimiliki individu merupakan pandangan hidupnya.
Kasta memisahkan manusia kedalam sebuah strata sosial dengan tingkatan berbeda beda masih digunakan di India. Bagaikan sebuah garis pembatas yang tidak bisa ditembus dan disatukan. Menganggap diri bermartabat tinggi dan merendahkan berkasta rendah hanya karena darah. Sejak lahir telanjang manusia distempel dalam garis kehidupan kasta yang lebih dikenal dengan sistem Jatis di negeri tepian sungai Gangga ini. Kasta dianggap sebagai fakta kuno dalam kehidupan masyarakat Hindu. Namun sebagian mengatakan bahwa sistem kasta ini sengaja “dibentuk“ oleh Razim kolonialisasi Inggris. Sistem ini bagaikan belenggu kehidupan. Membuat orang kaya makin kaya dan yang miskin semakin nelongso dan tersingkirkan. Seseorang bisa dikenali kastanya dari namanya. Quota pekerjaan dan pendidikan diperlakukan. Berkasta tinggi mendapatkan
sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial
http://www.emakmbolang.com/2015/03/sistem-kasta-di-india.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar